Evaluasi Interim PHKI UMM

Evaluasi Interim PHKI UMM

 

Direktur PHKI-UMM bersama Taskforce dan PIC PHKI mengadakan evaluasi interim. Pembahasan meliputi perkembangan kegiatan dan penggunaan biaya.
DSC00525

Workshop Tatakelola Internal

Workshop Tatakelola Internal

 

Dilaksanakan tanggal 28 Juli 2009 di pondok tingal dengan peserta personel-personel yang terlibat dan berhubungan langsung dengan pelayanan, seperti Humas, Satuan Pengamanan, BAU, perpustakaan dan lain sebagainya.

Penyusuanan Perangkat Sistem Mutu-BPM

Penyusuanan Perangkat Sistem Mutu-BPM

Perangkat Sistem Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah Magelang terdiri dari :

– Visi Misi, Kebijakan dan Sasaran Mutu, Rencana Mutu, Manual Mutu, Prosedur Mutu, Instruksi Kerja, Catatan Mutu

merancang manual mutu dan WT Ka. BPM mendapat arahan dari tim BPM-UII

Pendampingan dan arahan dari tim BPM-UII
PELATIHAN AUDITOR UMM

PELATIHAN AUDITOR UMM

Diadakan pada tanggal 22 Juni di Pondok Tingal Burobudur Magelang dengan Narasumber BPM-UII

Membangun sasaran mutu

Salah satu komponen dalam sistem penjaminan mutu adalah sasaran mutu. Sasaran Mutu merupakan pernyataan yang mengandung target dengan jagka waktu tertentu sebagai potokan dalam membangun sistem penjaminan mutu.

Berbeda dengan Visi dan Misi, sasaran mutu dibangun dengan melibatkan top management dan midle management. Bila diterpakan di perusahaan, peserta perumusan sasaran mutu adalah para manajer dan kepala divisi, bila di perguruan tinggi Rektorat, Dekanat, Ka. prodi dan Ka.Biro. Setelah rumusan tercipta, selanjutnya sasaran mutu dipresentasikan ke hadapan founding atau owner atau komisaris. Masukan dan perubahan dapat memperkaya dari sasaran mutu, tapi perlu ditegaskan bahwa sasaran mutu ini merupakan jangka pendek, jadi dapat dirubah dalam jangka waktu pendek untuk menyesuaikan dengan dinamika organisasi. Perubahan sasaran mutu sebaiknya menggikuti siklus penjaminan mutu, yaitu saat rapat tinjauan manajemen setelah audit mutu internal dilaksanakan.
Dalam menyusun sasaran mutu ada tuntunan yang disebut dengan SMART, yaitu :
Spesifik : sasaran mutu haruslah jelas dan tegas apa dan berapa yang akan dicapai, jangan menimbulkan multi tafsir
Meansurable : sasaran mutu harus dapat diukur, dikuantitaskan dengan mempertimbangkan kemampuan sebelumnya untuk memacu kinerja yang bermutu
Achievable : memiliki tingkat penerimaan yang baik, tidak sesuatu yang sangat sulit diterapkan bahkan sesuatu yang imposible
Realistic : sasaran mutu harus memacu atau membuat organisasi bergerak maju, hal ini terjadi bila sasaran mutu adalah suatu yang nyata dan dapat dirasakan oleh organisasi.
Time Frame : sasaran mutu harus dapat diawasi pencapaiannya, sehingga ada batas waktunya. Bila telah tercapai atau tidak tercapai pada batas waktu tertentu, maka harus diadakan perubahan sasaran mutu dalam rangka continous improvement