Pendampingan Penyusunan Borang Re-Akreditasi Program Studi Manajeman

Terbitnya peraturan BAN-PT nomor : 4 Tahun 2017 tentang perubahan kriteria instrumen penilaian akreditasi program studi/institusi menuntut BPM untuk me-reschedul pengajuan borang akreditasi prodi melalui SAPTO. Demikian juga untuk pengajuan borang akreditasi institusi, sudah mulai dirancang tahapan untuk meraih prestasi unggul (A) tujuan pendampingan penyusunan Re Akreditasi program studi Manajemen salah satunya Mencapai sasaran BPM – Capaian SPME prodi dengan predikat sangat baik 50 % 2. Capaian SPME Institusi dengan predikat sangat baik (A) 3. Mencapai tujuan renstra bidang A.2 meningkatkan nilai keunggulan dan keunikan prodi dan institusi.

UMMagelang MASUK 100 BESAR DALAM PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA TAHUN 2017

UMMagelang MASUK 100 BESAR DALAM PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA TAHUN 2017

Setelah diumumkan klaster 1 perguruan tinggi di Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2017 di Puspitek Serpong, hari ini (Senin, 21 Agustus 2017) Kemenristekdikti mengumumkan 100 Besar Perguruan Tinggi non Politeknik dan 25 Besar Perguruan Tinggi Politeknik di Indonesia.
“Daftar klasterisasi perguruan tinggi ini merupakan data resmi dari Kemenristekdikti yang dapat digunakan sebagai informasi valid bagi masyarakat, jangan percaya data hoax  yang tidak sesuai dengan daftar yang dikeluarkan Kementerian,” ujar Menristekdikti Mohamad Nasir di Jakarta.
Menristekdikti menambahkan bahwa pengelompokan/klasterisasi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan dalam melaksanakan tridharma, termasuk di dalamnya kesehatan organisasi. Dengan klasterisasi, Kemenristekdikti dapat menyusun formula yang tepat dalam melakukan pembinaan perguruan tinggi di Indonesia.
“Klasterisasi ini juga dapat digunakan setiap perguruan tinggi sebagai refleksi dan motivasi bagi peningkatan kualitas perguruan tingginya, baik dari segi kualitas Sumber Daya Manusia, kurikulum, manajemen organisasi, riset, publikasi, pengabdian kepada masyarakat dan aspek lainnya,” imbuh Nasir.
Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek Dikti Patdono Suwignjo mengatakan pada tahun ini telah dilakukan penyempurnaan dari tahun sebelumnya. Penyempurnaan tersebut meliputi beberapa perubahan/penambahan indikator sehingga diharapkan komponen utama tersebut dapat lebih mencerminkan kondisi perguruan tinggi Indonesia sesuai dengan cakupan pada masing-masing komponen utama tersebut.
Patdono kemudian menjelaskan pada pengelompokan/klasterisasi tahun 2017 ini, indikator pada Kualitas SDM relatif tetap seperti yang digunakan pada tahun sebelumnya, yaitu meliputi i) presentase dosen berpendidikan S3; ii) presentase dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar; iii) rasio jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa.
Indikator kualitas kelembagaan mengalami perubahan. Pada tahun sebelumnya hanya dicermin oleh indikator i) Akreditasi Institusi dan ii) Akreditasi Program Studi, maka pada tahun 2017 ini indikator kualitas kelembagaan ditambah dengan indikator i) jumlah program studi yang telah memiliki Akreditasi/Sertifikasi International, dan ii) jumlah mahasiswa asing.
Indikator yang mencerminkan Kualitas Kemahasiswaan tidak mengalami perubahan yaitu prestasi mahasiswa. Akan tetapi variabel yang mencerminkan prestasi mahasiswa tersebut lebih dipertajam dan diperluas, yaitu prestasi mahasiswa secara nasional dan internasional baik dalam kegiatan-kegiatan yang dikelola oleh Kemenristekdikti maupun non-kemenristekdikti, juga tingkat kepedulian perguruan tinggi/institusi terhadap kegiatan kemahasiswaan pun menjadi pertimbangan.
Sedangkan indikator yang mencerminkan Kualitas Penelitian mengalami penambahan yaitu tidak hanya i) kinerja penelitian, dan ii) rasio jumlah publikasi terindeks terhadap jumlah dosen, tetapi juga ditambah indikator terkait kinerja pengabdian pada masyarakat.
Sejalan dengan upaya pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk lebih mendorong peningkatan kualitas pendidikan vokasi melalui revitalisasi politeknik, maka klasterisasi perguruan tinggi Indonesia pada tahun 2017 ini digolongkan dalam 2 (dua) kelompok yaitu i) kelompok Politeknik; dan ii) kelompok non-politeknik (universitas, institut, dan lainnya).
Daftar 100 Besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik Tahun 2017
1.Universitas Gadjah Mada
2.Institut Teknologi Bandung
3.Institut Pertanian Bogor
4.Universitas Indonesia
5.Institut Teknologi Sepuluh Nopember
6.Universitas Diponegoro
7.Universitas Airlangga
8.Universitas Brawijaya
9.Universitas Hasanuddin
10.Universitas Negeri Yogyakarta
11.Universitas Sebelas Maret
12.Universitas Andalas
13.Universitas Pendidikan Indonesia
14.Universitas Padjadjaran
15.Universitas Negeri Malang
16.Universitas Negeri Semarang
17.Universitas Udayana
18.Universitas Lampung
19.Universitas Sumatera Utara
20.Universitas Jember
21.Universitas Negeri Medan
22.Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
23.Universitas Riau
24.Universitas Sriwijaya
25.Universitas Jenderal Soedirman
26.Universitas Negeri Jakarta
27.Universitas Syiah Kuala
28.Universitas Negeri Makassar
29.Universitas Negeri Surabaya
30.Universitas Kristen Petra
31.Universitas Surabaya
32.Universitas Sanata Dharma
33.Universitas Mataram
34.Universitas Katolik Parahyangan
35.Universitas Pendidikan Ganesha
36.Universitas Kristen Satya Wacana
37.Universitas Halu Oleo
38.Universitas Tadulako
39.Universitas Muhammadiyah Malang
40.Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
41.Universitas Islam Indonesia
42.Universitas Tanjungpura
43.Universitas Jambi
44.Universitas Merdeka Malang
45.Universitas Bengkulu
46.Universitas Atma Jaya Yogyakarta
47.Universitas Sam Ratulangi
48.Universitas Bina Nusantara
49.Universitas Pasundan
50.Universitas Negeri Gorontalo
51.Universitas Lambung Mangkurat
52.Universitas Mulawarman
53.Universitas Negeri Manado
54.Universitas Katolik Soegijapranata
55.Universitas Stikubank
56.Universitas Trisakti
57.Universitas Islam Malang
58.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara
59.Universitas Muslim Indonesia
60.Universitas Tarumanagara
61.Universitas Telkom
62.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya
63.Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
64.Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
65.Universitas Islam Bandung
66.Universitas Muhammadiyah Surakarta
67.Universitas Negeri Padang
68.Universitas Nasional
69.Universitas Islam Sultan Agung
70.Institut Teknologi Nasional Malang
71.Universitas Bung Hatta
72.Institut Teknologi Nasional Bandung
73.Universitas Pendidikan Nasional
74.Universitas Warmadewa
75.Universitas Djuanda
76.Institut Seni Indonesia Yogyakarta
77.Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
78.Universitas PGRI Adi Buana
79.Universitas Janabadra
80.Universitas Kristen Duta Wacana
81.Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta
82.Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara
83.Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
84.Universitas Palangka Raya
85.Universitas Trunojoyo
86.Universitas Nusa Cendana
87.Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
88.Universitas Widya Gama
89.Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
90.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banjarmasin
91.Universitas Mahasaraswati Denpasar
92.Universitas Pelita Harapan
93.Universitas Dr Soetomo
94.Universitas Slamet Riyadi
95.Universitas Kristen Maranatha
96.Institut Sains Dan Teknologi Akprind
97.Universitas PGRI Semarang
98.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Megar Kencana
99.Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan
100.Universitas Muhammadiyah Magelang


REFRESHING  AUDITOR UMMagelang 18 AGUSTUS 2017

REFRESHING AUDITOR UMMagelang 18 AGUSTUS 2017

Badan Penjaminan Mutu UMMagelang ikuti MAGELANG – Jumat 18 Agustus 2017 di ruang sidang rektorat Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Magelang  dilaksanakan refreshing auditor internal UMMagelang.  Kegiatan ini diikuti oleh 23 orang auditor. Sesuai SK Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang Nomor : 0132/KEP/II.3.AU/F/2017 tanggal 27 Juli 2017 tentang Pengangkatan Auditor Internal periode 2016-2018.

Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang Ir Eko Muh Widodo, MT  membuka kegiatan dengan mengingatkan kembali pentingnya  proses auditor internal dalam pembangunan sistem mutu institusi dalam satu siklus mutu.  Meski beberapa kendala implementasi mutu masih ditemui, namun tahapan dalam sikulus mutu harus diupayakan untuk terlaksana.  Termasuk salah satunya adalah proses audit.
Sementara itu Kepala Badan Penjaminan Mutu UMMgl – DR Rochiyati Murniningsih, SE,MP mengantarkan kegiatan recharging auditor dengan pernyataan bahwa proses audit merupakan “internal driven” pembangunan mutu di semua aras institusi.  Oleh karenanya, auditor harus memposisikan diri sebagai konselor, pendamping sekaligus  fasilitator dalam menindaklanjuti hasil evaluasi mutu internal. Isu aktual yang dirumuskan  BPM UMMgl dalam periode audit mutu internal kali ini adalah mengoptimalkan sistim penjaminan mutu menuju capaian maksimal AIPT.   Diharapkan, proses audit akan menjadi internal driven beberapa program studi dan unit kerja untuk memaksimalkan sumberdaya menuju akreditasi A bagi unitnya masing-masing.   Langkah ini selaras dengan upaya strategis BPM dalam mewujudkan sinergi pembangunan SPMI dan SPME.

WORKSHOP PENINGKATAN MUTU EKSTERNAL DI UM. PURWOKERTO

Kepala BPM UMMagelang (DR Rochiyati Murni N,SE,MP) dan Kepala Bidang SPME (Budi Waluyo, ST,MT) ikuti Pertemuan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Pertemuan dengan tema “Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi Melalui Akreditasi Program Studi/ Perguruan Tinggi bersama PTS Rayon III Kopertis Wilayah 6 Jawa Tengah” diselenggarakan di Kantor Pusat UMP pada Sabtu 5 Agustus 2017 dengan narasumber Prof Siti Muslimah Widyastuti (Anggota Dewan Ekskutif BAN PT)

Disampaikan oleh narasumber, bahwa pergantian pengajuan borang akreditasi dari manual ke sistem SAPTO memunculkan “gelombang tsunami” dengan melonjaknya pengajuan borang pada tanggal deadline jelang SAPTO 29-31 Maret. Perlu diketahui bahwa proses SAPTO untuk APS (Akreditasi Program Studi) dimulai 1 April 2017 dan APT (Akreditasi Perguruan Tinggi) dimulai 1 Juni 2017. Penumpukan borang pada tanggal tersebut diperkirakan baru akan selesai divisitasi sd Oktober 2017 yang akan datang (pengajuan borang akreditasi program studi sampai dengan (2160 borang) studi dan Akreditasi Perguruan tinggi (264 borang). Proses visitasi Oleh karenanya, SAPTO diimplementasikan untuk mengantisipasi kondisi tersebut.

Proses SAPTO saat ini sudah diikuti oleh 206 APS dan 7 APT, dengan efisiensi dan efisiensi proses akreditasi meningkat signifikan. Sertifikat hasil akreditasi akan segera terbit dengan prinsip acuan BAN adalah pangkalan data Dikti, dengan tiga syarat berikut terpenuhi, yaitu::

a) Nama program studi harus sama dengan pangkalan data Dikti (PD Dikti)

b) Status aktif untuk prodi pengusul

c) Dosen prodi ybs sesua iaturan, 6 dosen per prodi

Diingatkan pula bahwa akan ada perubahan instrumen SAPTO untuk tahun 2018 yang akan datang, dari 7 standar saat ini menjadi 9 standar. Selain itu ada perubahan skala penilaian untuk grade penelitian, kecukupan jumlah dosen dan sejumlah instrumen lain. Selain itu, hindari copy paste borang. Dikti menetapkan sanksi penundaan proses akreditasi selama 1 tahun jika ditemukan copas laporan borang antar program studi dalam satu PT. Begitupun juga, sanksi penundaan proses akreditasi selama 2 tahun jika ditemukan copas laporan borang antar perguruan tinggi.

Dari hasil pertemuan tersebut, Kepala BPM UMMgl mengingatkan seluruh program studi dan unit kerja di lingkungan UMMgl untuk aktif membuka web BAN PT ( https://banpt.or.id/ ). BPM UMMgl juga sedang mengawal evaluasi rumusan sasaran mutu di semua unit kerja UMMgl. Proses evaluasi tersebut, juga akan didasarkan Permenristek Dikti no 4 Tahun 2017 tentang perubahan instrumen penilaian akreditasi. Diharapkan, semua proses implementasi mutu di UMMgl senantiasa mengikuti dinamika legalitas yang ada, dan khususnya program studi akan bisa mengantisipasi perubahan aturan tersebut dengan lebih baik.

 

SAPTO, CONTOH KEKINIAN DARI BIROKRASI REFORMASI

SAPTO, CONTOH KEKINIAN DARI BIROKRASI REFORMASI

JAKARTA – Kini proses Akreditasi Perguruan Tinggi dan program studi tahun 2017 menggunakan Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) yang periode pertamanya telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau BAN-PT, mengadakan Penyerahan Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi 2017 yang menggunakan SAPTO pada Periode Pertama, bertempat di Ruang Rapat Gedung BPPT II Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (15/8). Pada tahun ini, BAN-PT merencanakan melakukan proses akreditasi terhadap 3.000 Program Studi dan 1.000 Perguruan Tinggi dengan sumber pembiayaan dari APBN. Oleh karenanya, untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan akuntabilitas proses akreditasi, BAN-PT akan mengembangkan SAPTO agar lebih baik. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proses akreditasi Perguruan Tinggi, hal ini untuk mendukung setiap proses yang dilakukan dalam akreditasi seperti pengajuan usulan akreditasi oleh Perguruan Tinggi, pemeriksaan dokumen, penugasan asesor dan validasi yang dilakukan, proses Asesmen Kecukupan (AK) dan Asesmen Lapangan (AL) oleh asesor. Proses akreditasi tidak akan selesai bila dilakukan dengan model-model yang konvensional, maka dengan adanya SAPTO, proses akreditasi diharapkan bisa lebih baik, efektif, efisien, dan kualitas tetap terjaga. “Dengan adanya SAPTO, Perguruan Tinggi dari pelosok negeri tidak perlu datang ke kantor pusat di Jakarta untuk melaporkan perkembangannya. Dengan demikian, pelayanan semakin cepat dan mudah,” terang Direktur Jenderal Kelembagaan Iptekdikti, Patdono Suwignjo pada sambutannya. SAPTO membawa tagline “faster, cheaper, and better”. Patdono bangga penguatan reformasi birokrasi telah menjalar tidak hanya pada Kementerian, namun juga pada badan negara seperti BAN-PT. Patdono mengimbau agar proses submission secara online tersebut tidak hanya dimengerti oleh para asesor saja, namun pihak institusi dan prodi juga harus diajarkan cara melakukan submission secara online. Turut hadir sekaligus ikut menyerahkan sertifikat pada acara tersebut, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad, Sekretaris Ditjen Kelembagaan Iptekdikti Agus Indarjo, dan Direktur Pembinaan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti, Totok Prasetyo. Turut hadir juga Ir. Eko Muh Widodo, MT selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang untuk menerima sertifikat akreditasi program studi mu’amalah/Hukum Ekonomi Syari’ah